Ketua HMNTT-TANGSEL, Aldi, menyatakan bahwa kondisi pendidikan di NTT adalah darurat nasional. Masih ada lebih dari 130 ribu anak di NTT yang tidak bersekolah, ribuan sekolah rusak berat, kekurangan guru, serta capaian literasi dan numerasi yang jauh tertinggal.
"Ini bukti nyata pemerintah lebih tunduk pada kepentingan modal daripada masa depan rakyatnya sendiri. Energi geotermal tidak akan menyelamatkan NTT, yang akan menyelamatkan adalah pendidikan yang layak untuk setiap anak-anak kami di pelosok," tegas Aldi.
HMNTT-TANGSEL menilai proyek geotermal hanyalah wajah lain dari politik investasi yang tidak berpihak pada rakyat kecil. Sementara itu, generasi muda NTT terancam kehilangan hak dasar mereka untuk memperoleh pendidikan bermutu.
"Kami tidak butuh proyek mercusuar yang hanya memperkaya segelintir orang. Kami butuh sekolah yang kokoh, guru yang berkualitas, akses belajar yang setara. Pendidikan adalah kunci keluar dari kemiskinan struktural, bukan geotermal!" lanjut Aldi.