Dari mentari menyinari semesta hingga ia kembali ke peraduan, seiring gradasi oranye sore hari, aku selalu di sini. Sudah puluhan tahun kakiku tertancap di tanah lapangan. Terkadang mendung aku saksikan, juga pernah saat cuaca sedang ampun-ampunan teriknya. Karat yang menggerogoti tubuhku, serta cat yang kian mengelupas rupanya tidak menyurutkan asaku untuk melihat generasi pembaharu dunia dari atas sini.
KEMBALI KE ARTIKEL