Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Gembeng

13 April 2012   10:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:39 158 0
Sebagian besar orang nganggep gembeng (nangisan) sebagai salah satu sifat negatif cewek. Tapi buat aku, kegembengan cewek bukan merupakan kekurangannya, justru malah menjadi kelebihannya. Aku justru pengen punya istri yang gembeng. Kenapa?

Karena menurut aku, cewek yang gembeng alias yang dikit-dikit nangis gak akan melampiaskan emosinya dengan membentak-bentak suaminya. Dan itu postif sekali untuk keberlangsungan hidup berumah tangga.
Cewek yang gembeng gak akan menjadi cewek yang ngamukan, gak akan bikin malu suami, dan yang penting gak bakalan gampang nglontarin kata putus/cerai. Kalo nangisnya udah kelar, dia nganggep seolah tidak terjadi apa-apa sebelumnya. Orang Jawa bilang “Nek wes bar yo uwes.”
Ada yang bilang bahwa cewek yang gembeng itu gak ekspresif, dan bikin si cewek cepet tua karena sering nahan marahnya, dan cenderung jadi cewek pendendam. Menurutku itu gak bener. Nangis adalah salah satu bentuk pelampiasan emosi juga. Pendendam adalah mereka yang ngambekan, minggatan, and suka gak jelas jluntrungannya.
Nangis bisa ‘disambi’ sesenggukan sambil ngungkapin unek-uneknya kepada korban tangisannya. Dan kamu tau betapa seksinya cewek dengan hidung merah yang sesenggukan di bawah pelukan suaminya?
Tapi ada catatannya, suami juga kudu bisa kontrol emosi, mentang-mentang istrinya gembeng, gak boleh bilang “Dasar cewek! Bisanya cuma nangis tok!”. Cewek yang lagi nangis tu seksi, DAN NGEGEMESIN. Tentu saja selagi si suami tu bener, dan tangis si istri itu muncul cuma karena kesalahpahaman atau kekhilafan suaminya doank, bukan karena suaminya yang jahat.
Buat cewek gembeng di Malang sana, I always love you…

Sumber

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun