Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Malamnya Perempuan Itu Semakin Kelam

13 Agustus 2022   21:27 Diperbarui: 13 Agustus 2022   21:36 171 17

Malam ini, perempuan itu tidak memiliki cara membahagiakan diri sendiri. Tidak bergairah melakukan apa pun.

Hari ini, tanggal tiga belas Agustus, perempuan itu kembali kalah. Bersama air mata menghabiskan waktu. Ternyata tenteram tidak menjadi teman hari ini, banyak huru hara.

Sejarah dahulu kembali terulang. Tidak ada kepedulian. Merasa mampu. Malamnya perempuan itu semakin kelam, tak ada kedewasaan. Gagal naik kelas. Perempuan itu pernah menulis, mengapa harus lari? Kemudian kembali menulis, akhirnya kau kembali. Hari ini, kisah itu terjadi lagi. Kembali atau tidak, keadaan yang memberi jawab, entah akan menjadi entah tidak.

Malam ini menjadi hujan Agustus bagi perempuan itu, ada ketakutan, kekhawatiran yang beralasan, ada pula kelam kabut yang menguasai. O, mengapa hari-hari perempuan itu penuh kamuflase. Tak ada waktu tanpa menghadirkan kisah nyeleneh yang sempurna.

Semua salah. Tak ada yang benar-benar saling mengasihi, tak ada yang saling memaafkan. Sesudah malam ini, perempuan itu sungguh terlalu takut melihat dan mendengar keributan yang mungkin akan terjadi di dunianya.

***
Rantauprapat, 13 Agustus 2022
Lusy Mariana Pasaribu

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun