Jakarta -- Sebuah momentum bersejarah tercipta di Gedung Joang '45, Jakarta Pusat, ketikaÂ
LSM PENJARA 1 di bawah kepemimpinanÂ
Teuku Z. Arifin sukses menggelarÂ
Silaturahmi Kebangsaan yang dihadiri hampir 300 peserta dari berbagai unsur, mulai dari organisasi masyarakat sipil, enam tokoh agama, mahasiswa, hingga relawan aktivis. Acara ini bukan sekadar seremoni formal, melainkan panggilan moral untuk meneguhkan kembali persatuan bangsa di tengah derasnya polarisasi, politik identitas, dan ancaman korupsi yang kian menggerogoti sendi kehidupan bernegara. Dalam pidato pembukaannya, Arifin menegaskan bahwa persatuan adalah harga mati dan hanya dapat kokoh apabila keadilan ditegakkan serta kedamaian dirasakan seluruh rakyat.Â
"Persatuan hanya kokoh jika keadilan tegak dan kedamaian nyata dirasakan oleh rakyat,"Â ujarnya, menggema di ruang bersejarah itu seakan meneguhkan kembali bahwa menjaga keutuhan NKRI adalah tanggung jawab setiap anak bangsa.
KEMBALI KE ARTIKEL