Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi | Sudah Cukup, Ayah

12 November 2019   20:25 Diperbarui: 12 November 2019   20:39 68 21
Pagi masih buta ketika tubuh penat itu menggeliat. Tangan berbalut kulit keriput meraba-raba pinggiran tempat tidur tanpa kasur. Lalu tertatih-tatih sepasang kaki ringkih susuri lantai semen yang tak selalu bersih. Dingin air pancuran membasuh delapan bagian tubuh yang lusuh. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun