Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Senja Terdingin

1 November 2021   09:06 Diperbarui: 1 November 2021   09:20 654 19
Suatu sore yang dingin
Wajah pucat dan meriang
Berputar-putar seperti gasing
Terkulai di atas dipan tanpa ingin


Petir menyambar disertai desahan hujan
Senja menerpa terlihat memerah
Terdengar rintihan menahan perih
Berujung maut dan lelah

Belaian
Hentakan
Mendera silih berganti
Denyut jantung melemah
Tetes keringat menetes di suhu terendah

Adikku tersayang
Tetaplah tegar
Lihatlah buah hatimu
Merah memandangmu

Rinai masih terdengar sayup-sayup
Para dokter menyerah
Denyut nadimu telah berhenti
Tiada pesan hanya senyum
Engkau yakin anakmu aman bersamaku

Adikku
Betapa berat melepasmu
Kenangan indah tetap terukir
Bersama bahu membahu menghibur bapak yang telah lama ditinggal ibu menuju tempat istimewa

Adikku dan ibu
Dua orang yang terkasih kini telah bertemu
Meninggalkan aku, ayah, adik-adik dan bayi merah
Melolong menangis

Aku berusaha tetap tabah seperti batu karang
Menampung semua beban di pundak
Tetap terlihat kuat dan tangguh
Hidup ini terlihat istemewa


Erina Purba

Bekasi, 01112021

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun