Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Tuhan "Sentil" Aku

1 Januari 2021   08:33 Diperbarui: 1 Januari 2021   08:46 156 5
Penghujung Tahun 2020 tinggal menghitung menit. Catatan ini dibuat 15 menit menjelang pergantian tahun baru masehi.

Tahun 2020 dipenuhi dinamika masalah multidimensi. Gejolak para pencari keadilan, terpuruknya kondisi ekonomi, hingga dagelan dan jualan manisan politik yang memabukan.

Masalah multidimensi diperparah oleh dampak munculnya secara tak terduga kekuatan maha dasyat makhluk kasat mata yang bernama virus corona dan secara cepat menjadi pandemik global.

Segala macam target, rencana, dan strategi apapun yang disiapkan, seketika menjadi fakta yang sulit diprediksi. Semua menyimpang di luar batas kemampuan akal manusia sesempurna apapun.

Demikian halnya, dinamika sosial kultural mengalami pergeseran tajam, terutama saat umat manusia di bumi dipaksa untuk masuk dalam tatanan kebiasaan baru. Siapa sangka makhluk kasat mata ini justru yang menggeser peradaban itu, mengubah tatanan sosial, terutama bagaimana ada perubahan pola interaksi sosial. Ada sisi positif dan negatif.

Anehnya, teknologi informasi memang seolah telah disiapkan untuk menghadapi perubahan sosial akibat virus jenis baru ini. Bisa jadi virus ini akan muncul dengan varian baru lainnya, seiring era disrupsi yang demikian dinamis.

Dan tentu, momen pergantian tahun kali ini menjadi tahun yang paling berbeda sepanjang sejarah peradaban modern. Tak ada euforia dijalanan dan ruang ruang terbuka. Secara umum, dilakukan secara virtual guna melakukan pembatasan sosial.

Mari berpikir atas fenomena ini. Pertanda apakah Tuhan ciptakan ini semua?

Kampanye "tahun baru di rumah aja", menjadi mendunia.  Ya. Itu semua punya nilai spiritual, yakni mengharuskan kita untuk lebih bertafakur dan bermuhasabah.

Pergantian tahun memang tidak selayaknya disambut euforia. Tapi pergantian waktu adalah adalah perputaran roda kehidupan yang masih misteri di depan mata, dengan momen masa lalu sebagai baseline untuk mengukur diri. Karena masa depan duniawi adalah misteri, maka selayaknya kita mawas diri. Yang pasti terjadi adalah etape kehidupan paska kehidupan duniawi berakhir. Dan pergantian tahun adalah hitungan mundur menjemput kepastian itu. Sekali lagi Tuhan sebenarnya mengetuk hati umat manusia lewat tanda, namun kebanyakan kita lalai.

Sepanjang Tahun 2020, bagi saya juga sangat spesial. Tempaan demi tempaan bertubi-tubi menghunjam. Itu pun rahasia Tuhan atas kehendaknya. Apakah ini dinamakan ujian atau hukuman? Bagi saya itu hak prerogatif Tuhan Sang Maha Berkehendak.

Setidaknya lebih dari lima kali saya bulak balik masuk RS, yang tak terbayangkan sebelumnya. Keimanan yang lemah, terkadang membuat saya merasa lelah dan berputus asa. Kok tega Tuhan pada saya?

Seiring berjalannya waktu, saya menemukan lorong arah jalan menuju sumber cahaya. Kenapa mesti putus asa? Bukankah manusia hanyalah sekedar ciptaan-Nya. Artinya saya hanyalah manusia yang terlahir karena kasih Tuhan. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun