Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Hujan, Buku, dan Kopi Manisku

3 Maret 2021   11:30 Diperbarui: 3 Maret 2021   11:36 87 8
Hujan...
Deraimu nan rupawan
menelisik tiap jengkal tanah kegersangan
Terjun teratur bersama sejuknya riak-riak awan
Menjadi bukti betapa cintaMu tak berbatas keraguan

Buku...
Meski kubaca berulang seribu
Namun tak jua membuatku jemu
Pintu dari sekian banyak pintu IlmuMu
Teman setia dan obat segala sendu

Kopi...
Hitam ataupun tidak aku tak peduli
Asalkan mampu membuat semangat terbaharui
Ia yang pernah menjadi bahan bakar revolusi
Saksi sejarah dari orang-orang yg memiliki visi abadi.


Saya karang dan tulis puisi "asal-asalan" itu ditengah-tengah rintikan air hujan di pinggiran lapangan sekolah. Sambil menatap langit mendung yg menahan saya untuk segera pulang ke rumah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun