Mohon tunggu...
KOMENTAR
Diary Pilihan

Menikmati Nuansa Vintage Rumah Adat Aceh di Le Rasa Cafe

9 November 2021   10:53 Diperbarui: 9 November 2021   12:07 903 3
"2006 silam, Rumah Adat Aceh (Rumoh Adat Aceh) itu diangkut dari Garot dan Beureunun, Kabupaten Pidie ke Banda Aceh, menggunakan dua unit mobil truck jenis hercules. Struktur bangunan bisa dibongkar pasang tanpa menggunakan paku. Usia kayu berkisar 120 tahun. Untuk itu, saat proses pemindahan, ada beberapa kerusakan terjadi. Meski sudah berusia satu abad lewat, tidak ada renovasi yang berarti, hanya beberapa kayu di lantai dan dinding samping yang diganti," jelas Owner Le Rasa Cafe, Zakiah Hasan Bashry, 52 tahun.

Bersama sang suami, Joni Maryanto, 53 tahun. Zakiah berhasil menyulap rumah adat Aceh itu menjadi kedai kopi bernuansa vintage yang dilabeli dengan nama, Le Rasa Cafe, di Jalan Tandi III No. 27, Ateuk Munjeng, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh. Le Rasa Cafe, mencuak dengan sensasi berbeda, diantara ribuan cafe lainnya di Ibukota Provinsi.

Begitu memasuki pagar kayu minimalis, Le Rasa Cafe tampak gagah, menghadap kearah barat. Kokoh ditopang 24 tiang penyangga yang terbuat dari kayu balok padat, berukuran 20-35 cm. Konstruksi bangunan rumah adat Aceh berbentuk panggung, memiliki serambi depan, serambi tengah, dan serambi belakang.

Ada ruang kosong di bawahnya, dengan jarak tanah dengan lantai kurang lebih mencapai 2,5 meter. Bila Anda berjalan di bawahnya, tidak perlu menunduk, baik orang dewasa asia maupun eropa, mereka bebas melintas. Konon katanya, Rumah Adat Aceh sengaja dibuat berbentuk panggung, hal itu untuk meminimalisir risiko gangguan alam, seperti bencana banjir atau serangan binatang buas.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun