Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Evaluasi dan Proyeksi Ekonomi Sulawesi Utara

23 Desember 2011   06:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:52 277 0

Lembaran kerja ekonomi Sulawesi Utara (Sulut) tahun 2011 akan segera ditutup. Sejumlah evaluasi kerja sepanjang tahun ini akan menjadi barometer dalam penyelenggaraan pemerintah di masa mendatang.

Bagi saya, masa depan ekonomi Sulut 2012 makin atraktif dibanding tahun ini. Dalam hitungan kertas, pertumbuhan ekonomi diproyeksikan naik menjadi 8 persen.  Kondisi ini merupakan cermin dari hasil kerja ekonomi Sulut tahun ini. Berdasarkan data triwulan ketiga Badan Pusat Statistik (BPS) maupun Bank Indonesia Manado, pertumbuhan ekonomi tahun ini diproyeksikan mencapai 7,3 – 7,7 persen.

Sumber terbesar pertumbuhan ekonomi saat ini lebih dominan dari sektor jasa perhotelan dan restoran, yakni mencapai 2 persen dari 21 persen total kontribusi sektoral. Padahal tahun-tahun sebelumnya, sektor pertanian menjadi motor penggerak perekonomian daerah. Kini, sektor pertanian ‘hanya’ menyumbang 0,52 persen.

Saya beranggapan, sektor pariwisata akan menjadi trend baru pertumbuhan ekonomi di Sulut. Meski demikian, sektor pertanian harus tetap menjadi motor penggerak ekonomi Sulut, setidaknya dalam jangka panjang. Keduanya merupakan aset daerah dan menjadi sumber penyerapan tenaga kerja.

Menurut data BPS, kunjungan wisatawan mancanegara yang datang ke Sulut lebih didominasi dari Singapura, Jepang dan Amerika Serikat. Sayangnya, masih banyak wisatawan yang datang tapi belum mengenal Bunaken, sebagai objek pariwisata andalan. Mungkin, inilah tantangan masa depan sektor pariwisata untuk lebih mempromosikan Bunaken sebagai icon Sulut.

Di sini saya juga ingin menyampaikan kondisi pengangguran di Sulut, yang mulai ada perubahan mendasar. Kelompok pengangguran ini mulai mampu melepaskan diri dari ancaman kemiskinan. Salah satu faktornya adalah mereka belum berani beralih profesi menjadi petani, meski memiliki peluang dan lahan pertanian miliknya.

Dalam data BPS tahun 2011 ini, juga memperlihatkan turunnya angka kemiskinan, yakni dari 11,22 persen turun di kisaran 8,51 persen, sehingga jauh dibawah angka nasional di kisaran 13  persen. Data terbaru, peta kemiskinan di Sulut berada di sepanjang Pantai Molas, Labuan Uki, Kima Bajo, Likupang Utara, Likupang Barat, Likupang Timur dan Belang.

Sebagai pe-er masa depan, jajaran pemerintahan perlu memperbaiki kinerja agar pembangunan tak lagi terpusat di kota Manado. Warga di pedesaan memiliki hak yang sama dalam pemerataan pembangunan. Kebijakan pemerintah yang pro-rakyat merupakan kunci dalam mengatasi kesenjangan di masyarakat. (Jackson Kumaat—Staf Khusus Gubernur Sulut bidang Investasi)

| Kompasiana | Website | Facebook | Twitter | Blog | Posterous | Company | Politics |

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun