(Seri Puisi Asmaraloka #86)
Ditulis oleh: eko irawan
Ijinkan rindu,
jatuh cinta lagi pada pertemuan.
Jangan biarkan kangen, kesepian.
Disandera rasa yang tak bertuan.
Milik siapa,
Milik kekasih pilihan.
Genggam erat jangan lepas.
Tak usah cemas,
Tumbuhlah dalam antusias.
Rias paras, ulas tunas.
Kemas cinta tak ada was was.
Pertemuan, cairkan nuansa.
Bincang dari hati ke hati, berdua.
Penting,
karena jarang, memberi jarak rasa.
Ragu cemburu, tumbuhkan prasangka.
Saling percaya itu mahal.
Prasangka itu,
Akan Jadi aral yang emosional.
Tapi saling percaya jadi bekal.
Jauhi gagal, tak perlu kata gombal.
Rindu berbalut syahdu.
Bukan Ndakik Ndakik, apalagi tipu tipu.
Pertemuan bermakna,
Jadi bahasa luar biasa.
Bahwa cinta tak perlu janji dusta.
Tak perlu kata Gombal,
Apalagi janji membual.
Bohong bikin sengsara yang mual.
Apa adanya,
jalani sederhana tanpa sangkal.
Pintal rasa, jadi tunggal tanpa soal.
De Huize Sustaination, 30 April 2024
Ditulis untuk Seri Puisi Asmaraloka 86
