Mohon tunggu...
KOMENTAR
Film Pilihan

Film Miracle in Cell No 7, dan Rekonstruksi tentang Definisi Orang Cacat

14 September 2022   19:05 Diperbarui: 16 September 2022   08:48 705 6
Benarkah orang "cacat mental" bisa merawat dan mengasuh anak?

Sepuluh tahun lalu, di dekat komplek rumah saya ada pasangan penjual pulsa yang membuka lapak di pinggir jalan . Sang suami adalah pria disabilitas mental. Saat melayani pelanggan, si istri dan suami suka bergantian sambil menggendong bayi mereka.

Pertama kali membeli pulsa disana, saya tertegun melihat  pasangan istimewa itu. Mereka terlihat begitu kompak dan harmonis, walaupun salah satunya memiliki keterbelakangan mental. Saya pun jadi sering beli pulsa disana , lebih karena bersimpati dengan mereka.

Saya juga salut dengan sang istri yang sering kali mem- "back up" suaminya, yang kadang kadang sering diledek sebagai "idiot" oleh orang orang di sekitarnya.

Saat  melihat pasangan ini , saya menyaksikan hubungan kasih yang begitu istimewa, melebihi orang normal. Begitupun saat melihat sang suami tiap kali menggendong bayinya,  pikiran saya jadi terbuka bahwa seorang cacat mental pun punya kemampuan untuk merawat seorang anak dengan penuh kasih

Saya teringat kembali tentang pasangan istimewa tersebut saat kemarin menonton Film Miracle  in Cell No 7  di bioskop. Film ini mengangkat kisah tentang seorang pria cacat mental yang memiliki satu anak dan dijatuhi hukuman mati karena tuduhan memerkosa dan membunuh seorang anak kecil. Versi asli film ini berasal dari Korea, dan saat ini sudah di adaptasi di 7 negara termasuk yang terbaru di Indonesia karya sutradara Hanung Brahmantyo.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun