Yang khayalan tak sampai mengartikan
Dan pengertian tak sanggup menduga
Kemana engkau kini,kekasih mencarimu
Ketakutanku akhir-akhir ini tertidur
rKarena dalam penggembalaan ruhku
Perih itu datang mengoyakku
Apakah ini dalam pengujianmu?
Sungguh engkau jadikan pedangnya berlumuran darah tentara Romawi
Yang meninggikan ia di sisimu
Dengan pedangnya pula engkau pantulkan sinar terik di padang jihadmu
Biarkan hati dan fikiran ini menyirami padang mawarmu dan kemurahan sang kasih mengaliri rerumputan yang berbunga
Sungguh lancang tangan ini,beraninya kupetik bunga rerumputan itu
Sehingga lupa ku harus membasahi padang mawarmu
Dalam tidurku,Aku bertanya siapa ini yang ada di dalam Qalb-ku?
Dia berbisik padaku,ini Aku apa kau tak ingat indah mataku?
Bisikian itu tak sama seperti kemarin
Dia berbisik:ini aku yang datang bersama kokok ayam jantan yang bersama kesunyian malam sujudmu
Kenapa rumah ini penuh dengan beraneka ragam bunga?
Masihkah engkau siram padang mawarku?
Apa itu?,Qalb yang berarah-darah lagi kering?
Ini adalah gambaran diriku:hati yang terluka seperti koreng
Inilah yang berkali-kali memunggungi cinta
Kali ini jangan kau lepaskan,hati itu dibangkitkan oleh khayalan cinta yang salah
Dia mampu berkata lancang
Oh Adinda,bagaimana agar aku bisa sampai ke pangkuanmu?