Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Sebuah Risalah untuk Cinta

14 April 2015   20:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:06 16 0
Oh...engkau sang pemilik ruh.

Yang khayalan tak sampai mengartikan

Dan pengertian tak sanggup menduga

Kemana engkau kini,kekasih mencarimu

Ketakutanku akhir-akhir ini tertidur

rKarena dalam penggembalaan ruhku

Perih itu datang mengoyakku

Apakah ini dalam pengujianmu?

Sungguh engkau jadikan pedangnya berlumuran darah tentara Romawi

Yang meninggikan ia di sisimu

Dengan pedangnya pula engkau pantulkan sinar terik di padang jihadmu

Biarkan hati dan fikiran ini menyirami padang mawarmu dan kemurahan sang kasih mengaliri rerumputan yang berbunga

Sungguh lancang tangan ini,beraninya kupetik bunga rerumputan itu

Sehingga lupa ku harus membasahi padang mawarmu

Dalam tidurku,Aku bertanya siapa ini yang ada di dalam Qalb-ku?

Dia berbisik padaku,ini Aku apa kau tak ingat indah mataku?




Bisikian itu tak sama seperti kemarin




Dia berbisik:ini aku yang datang bersama kokok ayam jantan yang bersama kesunyian malam sujudmu




Kenapa rumah ini penuh dengan beraneka ragam bunga?




Masihkah engkau siram padang mawarku?




Apa itu?,Qalb yang berarah-darah lagi kering?




Ini adalah gambaran diriku:hati yang terluka seperti koreng




Inilah yang berkali-kali memunggungi cinta




Kali ini jangan kau lepaskan,hati itu dibangkitkan oleh khayalan cinta yang salah




Dia mampu berkata lancang




Oh Adinda,bagaimana agar aku bisa sampai ke pangkuanmu?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun