Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Fokus pada Tujuan

7 Desember 2022   14:23 Diperbarui: 7 Desember 2022   14:42 133 11
Masih terngiang kisah Bunda sore itu. Seorang ayah beserta anaknya yang hendak menjual keledai. Dalam perjalanan menuju tempat penjualan ayah dan anak itu menuntun keledainya.

 Saat melewati desa A mereka dikomentari "Bodohnya, keledai bisa dinaiki kok dituntun." Kemudian ayah menyuruh anaknya menaiki keledai itu, sementara ayahnya menuntut di sampingnya. Saat melewati desa B mereka dikomentari juga oleh masyarakat di sana. "Dasar anak tak tahu diri! Dia enak-enakan naik keledai sementara ayahnya yang lebih tua malah menuntunnya." 

Setelah melewati desa B mereka melanjutkan perjalanan ke desa C. Kali ini gantian ayahnya yang naik keledai. Tak diduga lagi-lagi mereka dikomentari pedas. " Astaga, ayah yang tega pada anaknya! Masih kecil disuruh jalan kaki sementara dia nyaman di atas punggung keledai."

Mendengar komentar-komentar tajam dari masyarakat yang mereka lewati, akhirnya saat melewati desa D ayah dan anak itu membopong keledai. Tak ayal lagi komentar tajam pun ditujukan kepada mereka. "Oh, bodohnya mereka keledai bisa berjalan sendiri malah dibopong."

Begitulah, orang-orang akan mempunyai tanggapan masing-masing. Mereka punya kebebasan untuk mengomentari apa yang mereka lihat. Walaupun, semestinya ada untaian kata yang tertata rapi agar tak menyakitkan hati. 

Kita harus menjadi pribadi yang kuat. Punya pendirian yang kokoh. Memiliki mental sekuat baja. Berpegang teguh pada prinsip yang sudah kita pilih. Dengan demikian, kita tak mudah terombang-ambing  saat kita berlayar dilautan kehidupan. 

Tak semua pendapat atau penilaian orang lain kita ikuti. Kita bisa menentukan sendiri dan tetap konsisten dengan pilihan kita. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun