Kita bertemu, merajut cerita tanpa melibatkan rasa
Kita berpisah, memutus semua jalur komunikasi karena ada yang tersakiti
Tak pernah terpikir bahwa kita akan bertemu lagi
Dikondisi yang berbeda
Dengan pola pikir yang lebih terkonstruksi
Dan hati yang sama sama patah
Tidak, aku yang patah... Sedangkan kau, kacau
Kita bercengkrama bercerita tentang kondisi hari ini
Menimbulkan euforia baru tuk semangatkan diri
Menumbuhkan keyakinan, bahwa kita juga layak
Hingga menyuburkan bibit rasa baru yang tak disadari membesar
Badai memang sudah berlalu
Tapi pelangi belum menampakkan diri
Rasa nyaman tumbuh
Kemudian perlahan menuntut untuk memiliki
Bukankah ini berarti badai baru?
Bukan, ini bukan badai
Hanya seutas waktu yang hampir putus (lagi)
Mari menikmati waktu bersama
Sebelum kita kembali berpisah,
Karena kali ini, aku yang tersakiti
