Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Unyil kisaran Kramat, Salemba, Matraman, Jatinegara

9 Juli 2013   14:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:48 20 0
Lalu lalang berlalu dari jalan salemba ke arah matraman dan arah manggarai. kuikuti arus matraman. setelah melewati hotel mega matraman, aku ambil jalur kiri, krn sekitar 500 m lagi aku belok kiri ambil tegalan. beberapa meter stl jalur kiri kuambil, dgn kcepatan kira kira 40km/h, sekelebat kulihat gerobak dorong ala pembeli brg bekas yg kadang berubah fungsi menjadi portable-house, atau mobile-home yg sedang brenti di kiri jalan dgn didekatnya seorang yang aku yakin pernah melihatnya. orangnya kecil, pendek -maaf cebol-, rambut pendek, baju lusuh, mata bukan mata sayu (belum pernah kulihat mata sayu berada di kelopak matanya - meskipun aku jarang melihatnya). aku yakin itu dia. Unyil (aku pernah mendengar kawan2nya memangginya: Unyil). sejak awal2 penempatan pertama magang d Lapangan Banteng, aku mmperhatikan beberapa hal menarik u/ kumasukkan memori di otak. salah satunya adalah dia, pendorong grobak brg bekas yg orangnya mini, mungil, dengan gerobak dgn ukuran yg menurutku kurang proportional u/ ukuran tubuhnya. terlalu besar. jelas terlalu besar. ketika menarik gerobag tangannya harus sedikit lebih terbuka dan diangkagt agak lebih tinggi dibanding kalo kawan2nya menarik gerobag sejenis. kakinya yg relatif lbh kecil itupun hanya menghasilkan langkah yg tidak begitu besar, dan.. dia sering sendirian mendorong gerobag. seolah gerobag itulah sahabat hidupnya yg bisa ia sangat percaya, bahkan u/ mmpercayakan keberlangsungan hidupnya. seolah dia bilang kpd perutnya: tenang, masih ada gerobak. :)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun