Mohon tunggu...
KOMENTAR
Worklife Pilihan

Lelaki yang Ragu dengan Pekerjaannya

30 September 2022   05:21 Diperbarui: 30 September 2022   05:34 174 16
Ini sebuah cerita yang aku dapatkan dari saudara. Cerita tentang lelaki yang ragu dengan pekerjaannya.

 Maaf aku tak mau menyebutkan jenis pekerjaannya. Tapi pekerjaan ini oleh sebagian orang dipandang negatif. Sebagian yang lain menganggap biasa saja.

Ceritanya, lelaki ini sudah lama bekerja. Namun, belakangan dia merasa tidak nyaman dengan pekerjaan itu. Di sisi lain, pekerjaan itu jadi penopang kehidupan ekonomi keluarga.

Satu ketika, si lelaki bicara dari hati ke hati dengan istrinya bahwa dia ingin mundur dari pekerjaan itu. Mendengar curahan hati suami, si istri meminta suami bertahan karena pekerjaan itulah penopang ekonomi keluarga.

Di lain waktu, si suami kembali bicara dari hati ke hati pada istrinya. Poinnya sama, yakni ingin mundur dari pekerjaannya. Si istri tetap ingin suami bertahan karena itulah penopang ekonomi keluarga.

Si istri tahu, pilihan kerja bagi suaminya tak banyak. Bahkan mungkin tak ada. Sebab keterbatasan modal. Baik modal uang atau kecakapan.

Di lain hari, si suami kembali berbicara dari hati ke hati dengan istri. Poinnya sama, ingin mundur dari pekerjaan. Berulang suami bicara hal yang sama, si istri tak tahan juga.

Si istri menangis sesenggukan. Dia meminta suaminya tetap bertahan di pekerjaan itu karena itulah penopang ekonomi keluarga.

Pertarungan batin luar biasa dari orang yang tak kaya raya. Orang yang biasa saja, dihadapkan pada kegundahan akan pekerjaannya.

Sampai pada akhirnya, si suami mundur dari pekerjaannya. Si istri menangis sesenggukan tiada tara.

"Sampai sekarang dia belum dapat kerja baru lagi," kata saudaraku menceritakan.

***
Aku tak ingin membahas keputusan seseorang. Yang aku ingin katakan, setiap orang memiliki pertarungan batin masing-masing. Aku pun pernah mengalami itu.

Maka, sebagai orang lain, hendaknya jangan menghakimi keputusan orang. Jangan seolah menjadi pengatur orang lain tanpa memberi solusi.

Pilihan hidup itu berat bagi sebagian orang. Maka, jangan mudah menghakimi seseorang.

Jika tak bisa bantu menyelesaikan problem orang lain, diamlah. Jika bisa membantu problem orang lain, bantulah.

Jika tak bisa bantu problem orang lain, jangan hakimi dia. Doakan saja yang terbaik karena Tuhan akan mendengar doa hamba-hambanya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun