Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bola Pilihan

Matt Le Tissier, Legenda Panutan untuk Orang Biasa

19 September 2022   16:25 Diperbarui: 19 September 2022   16:34 379 17

Di dekade 90-an ada pemain Liga Inggris bernama Matt Le Tissier. Dia bukan legenda timnas Inggris. Tapi jika dia disebut legenda Southampton, saya pikir banyak yang sepakat.  

Apa yang istimewa dari Le Tissier? Banyak sekali. Pertama, dia adalah loyalis Southampton. Hampir semua kariernya dihabiskan di Southampton.

Lelaki kelahiran 1968 ini membela Southampton dari 1986 sampai 2002 alias 16 tahun. Tissier merasakan atmosfer Stadion The Dell yang mini ke St Mary's yang lebih besar.

Apa hal lain yang istimewa darinya? Dia termasuk produktif. Sekalipun berposisi sebagai gelandang serang, Tissier mampu membuat 209 gol bagi Soton di semua ajang sejak 1986 sampai 2002.

Apa lagi keistimewaannya? Dia memiliki kaki kiri dan kanan seimbang. Artinya kedua kakinya hidup. Dari kaki kiri dan kanan dia sering membuat gol.

Ada lagi keistimewaannya? Tissier memiliki tendangan jauh yang cukup akurat. Beberapa golnya tercipta melalui tendangan dari luar kotak penalti.

Karena kemampuan tembakannya dari luar kotak penalti, Tissier juga jadi eksekutor tendangan bebas bagi Soton. Oiya, salah satu tendangan jarak jauhnya pernah menjebol gawang Manchester United (MU) di musim 1999-2000.

Gol Tissier ke gawang MU itu dikenang juga karena aksi buruk Massimo Taibi, kiper Setan Merah. Sebenarnya tendangan Tissier sangat biasa. Tapi, Taibi malah tak bisa mengantisipasi tendangan datar Tissier.

Apa lagi kelebihan Tissier? Dia mampu menahan bola, membawa bola. Tapi tentu saja, aksinya mengolah bola tak sehalus pemain dari Amerika Latin. Dia bisa meliuk-liuk dengan gerakan yang terlihat kaku, tapi berhasil.

Biasa

Le Tissier saya pikir bisa jadi panutan bagi orang biasa. Pertama tentu saja loyalitas. Loyalitas pada Southampton adalah loyalitas yang mahal. Sebab, Southampton bukan klub mentereng.

Kedua, ini dugaan saya, yang layak dicontoh adalah biasa. Tissier seperti orang biasa. Perutnya seperti buncit. Potongan rambutnya terkesan kuno. Bukan tipikal orang wah dalam penampilan.

Tentu saja Tissier tak akan dikenal seperti orang mengenal Maradona. Tapi, aku yakin bahwa Southampton akan mengenangnya sebagai sosok yang layak jadi panutan. Sekalipun, tak ada trofi yang Southampton rasakan selama Tissier aktif sebagai pemain.

Tissier mungkin jadi sedikit pemain Southampton yang pernah membela Timnas Inggris di masa setelah munculnya Premier League. Sebab, biasanya mereka yang dipanggil Timnas Inggris adalah pemain dari klub raksasa.

Tissier hanya bermain delapan kali bagi Timnas Inggris dari tahun 1994 sampai 1997. Selama delapan kali main, Tissier tak pernah mencetak gol.

Satu lagi, pelatih Barcelona saat ini yakni Xavi, adalah sosok yang mengidolakan Le Tissier.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun