Dari empat gol anak asuh Shin Tae-yong, tiga di antaranya terjadi lewat tandukan. Dua gol Hokky dan satu gol Rabbani tercipta melalui tandukan.
Khusus untuk Hokky, tandukannya ternyata istimewa. Gol ketiga Indonesia atau gol kedua dari tandukan Hokky menjelaskan bahwa dia istimewa.
Hokky berduel udara dengan tiga pemain Timor Leste. Ada dua hal yang istimewa di momen itu. Hokky mampu membuat timing tepat menanduk bola. Sementara tiga pemain Timor Leste (satu di antaranya kiper) hanya mengerubuti.
Kedua, lompatan Hokky saya pikir cukup tinggi. Ini jadi modal bagus sebagai penyerang. Jika terus diasah, bukan tak mungkin Hokky akan jadi raja udara, mirip Oliver Bierhoff.
Selain Hokky, satu gol Indonesia melalui tandukan dibuat Rabbani. Sejak AFF U-19 belum lama ini, saya menilai bahwa dia adalah striker yang mematikan.
Postur Rabbani juga memadai. Satu golnya melalui tandukan memberi sinyal bahwa dia juga bisa memanfaatkan bola udara.
Tiga gol melalui bola udara melawan Timor Leste adalah modal bagus. Di laga berikutnya, bola udara bisa kembali dimanfaatkan. Bisa jadi kunci kemenangan Indonesia di laga selanjutnya.
Indonesia akan melawa Hongkong pada Jumat (16/9/2022) dan Vietnam pada Minggu (18/9/2022).
Saat saya lihat Vietnam vs Hongkong, kedua tim memiliki pemain dengan tinggi yang sama dengan Indonesia. Artinya, peluang Indonesia menang duel udara cukup terbuka.
Jika dulu Indonesia dikenal sulit duel udara karena postur pemain yang relatif pendek, kini sepertinya tidak lagi. Bola bawah oke dan bola atas pun bisa.
Tinggal bagaimana para pemain sayap memberi umpan yang bagus ke tengah alias depan gawang lawan. Saya pikir Indonesia bisa mengambil peluang dari udara.
Selain itu, ini adalah peluang Indonesia untuk mengandaskan Vietnam. Ingat! Vietnamlah yang membuat Indonesia gagal di AFF U19 beberapa waktu lalu. Saatnya kalahkan Vietnam.
