Jika dilihat dari etis tidaknya, maka membuka keran promosi bagi menteri untuk urusan Pilpres 2024 ya tak etis. Setidaknya itu menurut saya. Apalagi, Pilpres kisaran tiga tahun lagi.
Kesan yang muncul, kok ngebet banget. Padahal Pilpres masih tiga tahun dan menteri pasti punya pekerjaan yang penting di masa pandemi.
Tapi kalau dilihat dari cara pandang pasar bebas, ya sah saja. Sehingga, dominasi soal isu capres tak hanya dimonopoli kepala daerah.
Setahu saya, ada tiga kepala daerah yang santer dikaitkan dengan capres untuk Pilpres 2024. Mereka adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Tiga nama itu gencar dikaitkan sebagai capres di Pilpres 2024. Mungkin ketiganya masih malu-malu bicara langsung soal capres. Tapi gerakan pendukungnya sudah masif.