Selepas perdebatan kami di selasar sore tadi, Jingga jatuh terlelap di kamarnya yang sempit, penuh buku-buku, dan berbau kopi. Entah Jingga yang tidak seperti gadis pada umumnya, atau aku yang tak mengenal dengan baik seperti apa gadis pada umumnya itu. Intinya, Jingga sangat berbeda dari kebanyakan gadis seusianya yang kutemui.
KEMBALI KE ARTIKEL