Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Menghitung Nafas Satu-satu

18 Februari 2023   14:41 Diperbarui: 18 Februari 2023   17:46 326 17
Menghitung Nafas Satu-satu

Lelaki ringkih menghitung
hela nafas satu-satu
seakan nafas merupa
bulir-bulir pasir di tepi pesisir

Dan disadari atau tidak olehnya
dapur pacu jantung kian melemah
mempertegas ringkih yang sepertinya
mulai menunjukkan gelagat tak ramah

Susah payah ia bernafas
dikelilingi helai udara
yang sejatinya berlimpah ruah
namun baginya hampa udara

Dadanya terlihat turun naik
pun nafasnya kembang-kempis
seperti hela nafas nyaris habis
pikirnya udara ditimbun dalam

Tabung-tabung Oksigen
yang diperjual-beli harga tinggi
semakin pucatnya wajah
seakan tak dialiri darah

Hari demi hari
menghitung nafas
nafas seperti tengah
berada di ujung tanduk

Ia sudah pasrah ke mana
jemari tak kasat mata
hendak menuntunnya
membawa ringkih raga

Masih diperkenankan
menghuni alam fana
ataukah saatnya berkemas
akhiri deritanya tuntas


H 3 R 4
Jakarta, 17/02/2023

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun