Kau jerang air dalam ketel
hingga masak keluarkan asap
lantas kemudian kau seduh
rajangan batang teh kering
Teronggok dalam cangkir
yang bergeming tak sampai
luber menyisa seperapat
maka tak lama menguar aroma
Araghhh . . . nikmat katamu
silir angin menerbangkannya
menerabas ujung penciuman
bawa harum seharum aroma melati
Seperti halnya kau seduh
cacahan rindu di cangkir rasamu
kerap membawamu larut
menakhodai lamunan tak bertepi
Dahaga rindu terhapus sudah
rindu yang menggenang
di ingatan yang kerap luber tumpah ruah
pada tenggorokan yang basah
Ketel rasa tak henti menyeduh
hingga rasa kian bertumbuh
ada jiwa yang melepuh disiram
rindu menggeliat dalam diam
Teguklah hingga sirna dahaga
aku menuangnya sepenuh rasa
meski kadang terabai dan reguklah
hingga kau rasakan nikmat rindu tergenang
H 3 R 4
Jakarta, 06/12/2022