Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Musafir di Bawah Remang Purnama

1 September 2022   13:38 Diperbarui: 1 September 2022   13:46 501 18
Musafir di Bawah Remang Purnama

Di bawah remang purnama
terdengar sayup-sayup sampai
gesek alas kaki di tubuh aspal

Sebulat purnama paripurna
dengan cahaya memucat
di basuh tirai kabut tipis

Langkah-langkah tak tentu arah
gontai memahat jejak kesepian
lemah layaknya batterai soak

Sesekali lintasi tikungan
berpapasan dengan tiang listrik
tegak berdiri mematung

Memungut serpihan rasa
tercampak dan terbuang
tak terhitung luka meradang

Parutan, codetan, sayatan
lebam sukma tak kasat mata
buatnya memeta jalur nestapa

Purnama terus menguntit bayang
beri secercah pendar meski
nyala nyaris pudar dan samar

Kudapati diri terlunta
di bawat atap langit berjelaga
hitam sehitam tinta kugurat

Pada lembar buku kehidupan
akulah sang musafir
mencicipi kecut menggigit getir


H3 R 4
Jakarta, 01/09/2022







KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun