Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Perempuan di Atas Pelana

14 Juni 2022   20:03 Diperbarui: 14 Juni 2022   20:07 300 17
Perempuan di Atas Pelana

Ia duduk di atas pelana
genggam seutas tali kekang
ringkik kuda tak lagi mengikik
tampak tenang setenang air telaga

Diputuskannya tuk
rehat barang sejenak selepas
membelah tebal tirai kabut sepi
diperlintasan jalan teramat lengang

Takada riuh derap
tapak kaki kuda mencetak
jejak-jejak sang kelana di antara
kelebat liar dan nakal tarian deru debu

Telah amat jauh
perjalanan ditempuh
lintasi bebukit tandus di sela
seringai kuda haus mengendus

Ia seolah telah
menyatu seirama kuda
kelam tunggangannya iringi
berlari kencang dan sembunyi dari

Bayangan kesedihan
yang jadi hantu masa lalu
datang menghampiri menggedor
pintu ruang sepi yang tak berpenghuni

Di atas pelana
ia terus saja berkelana
tak hirau lelah rontokan raga
berlari sejauhnya hingga temui kata

E N O U G H !!!


H 3 R 4
Jakarta, 14/6/2022






KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun