Kepulan kelabu
membumbung tinggi
pikir di kepala pun terberai
dibabat tajam samurai sunyi
Asap menyelinap
rakus kusesap aku terkesiap
di antara sepasang mata mengerjap
ribuan resah terlilit desah menyelinap
Sesak mencabik
di balik punggung sunyi
aku sigap berlari dan sembunyi
terengah-engah tunduk di nafas lelah
Ceruk asbak kosong
menampung remah-remah abu
di rasaku yang cenderung kelabu
aku pun tergugu direngkuh erat bisu
Asap tipis jadi saksi
kudapati diri tengah dicekik
tangan-tangan sepi dan dimangsa
mulut-mulut sunyi bertaring hening
Aku sesap hingga
terbatuk di antara kental
dahak pekat sepekat kelam
bertahta dalam singgasana diam
Sepiku menelusup
di pori waktu acap kali
membunuhku tak pernah
pandang bulu di buluh rindu
Di tepian asaku
H 3 R 4
Jakarta, 27/4/2022