Barisan payoda
laksana gumpalan kapas putih
mengapung dan penuhi jagad raya
berkelana hingga ke tempat nun jauh
Berpadu gumpalan
mega-mega sewarna kelabu
seperti saling bergumul di angkasa
bergerak liar ke sana ke mari leluasa
Memantul eksotika
iring-iringan payoda seperti
tengah mematut diri pada permukaan
air nan jernih tak ubahnya cermin bening
Embus silir angin
meniup gumpalan payoda
lintasi dan jelajahi bentang
negeri bernama antah berantah
Pagi yang selalu
menakjubkan membawa
gumpalan darah tempatnya hati
senantiasa lebur dalam kepingan syukur
Atas nikmat helai udara
bersih yang kuhela di antara
rimbun puncuk dedaunan hijau
permadani tebal padi terhampar
Maka nikmat dari Tuhan-ku
mana lagi yang dapat ku dustai
sebab sejatinya semua terpampang
sungguh teramat nyata buatku tak henti
Memintal seutas benang syukur
menguntai bulir-bulir doa dalam tafakur
* ) GAS H-1
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 23/11/20211
