Api membakar sumbu
hingga pekat dan lamat-lamat
lelehan lilin melumer seiring
pijar menyala beri seberkas terang
Cahaya kemerahan memantul
pada wajah dinding terangi
sudut ruang beri nuansa syahdu
seiring api di ujung sumbu meliuk
Dengan gemulai layaknya
tarian sang penari di antara
pijar api yang ganas menjilat
serta beringas melumat
Sebatang lilin terbakar di altar
cahyanya berpendar terangi
gulitanya sepotong nurani yang
terjerembab lumpur pekat duniawi
Aku ingin menjadi seperti lilin
yang senantiasa diam membisu
kendati dilingkupi problamatika
yang membelit sangat kuat
Dan tak pernah berkeluh kesah
atas pelbagai masalah
yang acap kali terbitkan
pelangi resah pelataran jiwa
Aku ingin menjadi sebatang lilin
terbakar di altar yang rela
mengorbankan diri hingga melumer
demi beri cahaya pendar menerangi
Jiwa-jiwa yang gelap gulita
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 01 Juni 2021 | 10:04