Tatkala dua tubuh nan lelah jatuh dan rebah
bertilam halus rerumputan
Dipayungi atap langit bertabur kilau bintang
laksana serpihan mutu manikam
Satu persatu pancarkan kemilau memukau
membias di sepasang netra
Tak henti netramu dan netraku menatap
remah-remah cahaya
Bertabur di angkasa penuhi hamparan
permadani kelam
Malam kelam kau dan aku rebah bersisian
seraya menyaksi
Bintang dan Bulan tengah mesra berpagutan
di balik tirai malam
Kejora indah tengah berdansa di altar sepi
lubuk hening nun jauh
Kau tunjuk satu bintang yang nyalanya paling bersinar terang
Di antara gemintang yang lainnya dengan
kerling manja goda jiwa
Petik satu bintang untukku biar kusimpan
di saku bajuku
Malam luruh bintang jatuh dan aku
berada dipelukmu
Indah dunia tatkala berada dipelukmu
damai semesta jiwa
Menatap silir angin yang tak kasat mata
namum terasa
Begitupun cintaku padamu
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 05 Maret 2021 | 15:57