Bercangkir kenangan kureguk
kendati pahit di antara pekat ampas
serbuk masa lalu tehidu olehku
Genangan kenangan dalam
cangkir kehidupan tersaji di beranda masa
mengajakku berdansa di ujung sepi
Serpihan sunyi merasuk pori serta nadi
ikuti laju darah membawa pada
lorong waktu koridor nan teramat panjang
Aku seperti tak ingat jalan pulang
aroma kental masa lalu seakan menahanku
dipersimpangan membuat gamang
Kuseret langkah seraya dilanda bimbang
seteguk genangan kusesap seketika
membawa ingatan terbang berkelana
Kepak sayap-sayap ingatan terentang
menjelajah semesta hasrat menggeliat
aku yang pucat pasi seraya mengais
Serpihan kenangan teronggok di sudut beku sebeku pualam hati masih terpahat namamu
kuukir dengan tetesan merah darah
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 01 Maret 2021 | 10:22