Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Kota yang Tak Pernah Tidur

27 Februari 2021   23:04 Diperbarui: 27 Februari 2021   23:17 174 11
Kota yang tak pernah Tidur

Kota yang tak pernah tidur
hingga fajar menyingsing
menyaji geliat kehidupan malam

Barisan lalu lalang gerobak
milik penjaja kaki lima
didorong perlahan

Dengan langkah gontai
menghitung lelah di antara
bulir keringat terperah

Seraya mengukur jalan
terpahat letih mendera
pada sorot mata sayu

Di antara remah daki waktu
di balik punggung malam
di sela ketiak rembulan

Hingga berujung dipangkalan
tempat akhir memarkirkan
gerobak kayu sandaran harapan

Penat teramat sangat namun
bukankah hidup harus terus laju
tak hanya sekedar mengisi

Mulut-mulut lapar serta
perut-perut nan kosong
sekosong uang di saku celana

Kota yang tak pernah tidur
acapkali menampar dengan
tangan-tangan realita

Memaksa menelan pil pahit
sebuah kenyataan dalam
himpitan keadaan

Kota yang tak pernah tidur
kerap kali membuat orang-orangnya
terjaga memikirkan hari esok

Yang kian membuat sakit kepala
lebih memilih menarik selimut
lalu tertidur diiringi dengkur


***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 27 Februari 2021 | 23:03












KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun