Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Perempuan Malam di Sudut Temaram

23 Oktober 2020   18:25 Diperbarui: 23 Oktober 2020   23:59 288 32
Perempuan Malam di Sudut Temaram

Berdiri di sudut beku nan temaram
tak ubahnya Boneka pajangan
terpampang di etalase

Di antara banyak pasang mata melucuti
seakan leluasa mengangkangi
dan memperkosa harga diri

Harga diri yang di injak-injak
para lelaki hidung belang
harga diri yang tergadai

Demi lembar-lembar rupiah
harga diri yang berada di bawah
alas kaki tuan berkantung tebal

Di antara seringai mulut-mulut
beraroma keras arak serta alkohol
meracau dengan umpatan sampah

Di antara kepulan kelabu nan tebal
seakan membuat otak serasa bebal
menyandang predikat perempuan sundal

Persetan dengan semua ocehan orang
makinya dalam hati dengan berapi-api
ada si kecil yang harus diempani

Guna beli susu serta tetek-bengek lainnya
tak cukup hanya dengan didongengi
dan mulut di sumpal nasi aking basi

Teramat berat beban yang di pikul
mendorongnya hingga terjerembab
ke lorong-lorong nan kelam

Bergelayut dalam dekap banyak lelaki
dalam pelukkan pencicip kemolekkan tubuh
guna pemuas hasrat sesaat

Entah sampai kapan menjaja cinta
di pinggir jalan mengakrabi sorot mata
buas milik para lelaki hidung belang

Entah sampai kapan wiraswasta tubuh
sementara usia mulai merambat
keriput tergurat dan terpahat

Entah sampai kapan meninggalkan
lumpur nan kelam berkubang dalam
genangan getih dan nanah nan busuk

Entah sampai kapan
sebuah tanya yang tak terjawab
membentur dinding-dinding senyap

Menggantung di langit tinggi
di telan malam pekat nan suram
sesuram hari depan

Dalam bayangan sinar rembulan

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 23 Oktober 2020 | 18:25

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun