Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

Surga - Neraka Bagi Anak? Pembonsaian pun terjadi...

7 Maret 2013   00:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:12 562 0
Perbuatan baik dapat surga dan perbuatan buruk neraka imbalannya. Cara pemberian pengertian pada anak seperti ini keliru. Kita telah menanamkan sesuatu yang kita sendiri tidak tahu dengan jelas. Misalnya, si anak bertanya: 'Surga itu apa?' Apa jawab kita??? Kita sendiri saja tidak tahu. Yang kita tahu juga hasil cerita dari orang atau baca buku. Bukan dari pengalaman. Ini perbuatan yang bodoh. Secara tidak sadar kita telah menghipnotis anak kita dengan suatu pengertian yang salah. Kita telah membonsai pikiran anak.

Pengekerdilan wawasan terjadi kita tidak mampu memberikan sesuatu yang membuka peluang berpikir bagi orang lain. Kita telah memblokade pikiran anak tanpa bisa menghubungkan dengan keadaan alam. Si anak tidak diajak berpikir untuk berpikir selaras dengan sifat alam semesta.

Lain halnya jika kita menyampaikan bahwa perbuatan baik itu bagaikan kita menanam pohon mangga. Jika kita menanam pohon mangga, nanti kita akan memetik buah mangga yang manis. Atau dengan cara lain. Misalnya, cubitlah si anak. Kemudian tanyakan, sakit ya jika dicubit? Nah, demikian pula jika kita mencubit orang lain. Di sini, kita mengajarkan empati pada anak. Janganlah berbuat buruk atau menyakiti orang lain jika diri kita tidak mau disakiti.

Cobalah lemparkan bola. Ketika melempar bola dan boal kembali, kita memberikan pengertian hukum sebab - akibat. Jelaskan bahwa inilah hukum alam. Hukum yang berlaku bagi siapa saja. Inilah hukum yang diciptakan Tuhan. Jika kita menyayangi Tuhan, kita mesti mematuhi hukumnya. Janganlah mengajari anak dengan cara menakuti. Misalnya, Tuhan akan menghukum jika berbuat buruk. Cara menakuti membuat anak berpikiran sempit. Jiwanya jadi kerdil. Berbeda jika kita menyampaikan bahwa menyayangi Tuhan, maka kita harus mengikuti hukumnya. Apresiasi kepada sesuatu yang kita sayangi. Bukan karena takut dihukum.

Pengertian neraka bagi anak membuat anak sudah takut. Apalagi dengan sesuatu yang menyeramkan. Kita sudah menutupi pikiran anak. Kita sudak menciptakan blok pada pikiran. Karena rasa takut akan menghambat perkembangan jiwa.

Berikan pengertian yang membuka wawasan berpikir pada anak. Hal ini menjadikan anak berpikir lebih lanjut, tidak mentog pada sesuatu yang kita sendiri saja tidak tahu. Neraka atau surga adalah sesuatu yang kita sendiri tidak jelas. Bukan cara yang baik.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun