Benar sekali, seperti cintaku ini, meraih dan merebut hatimu.
Lalu mengapa engkau harus menyambut dan merebut cintaku?
Karena kesempurnan itu adalah ketika dua hati saling menyambut namun berebut agar tidak lebih darimu.
agar tidak lebih banyak darimu
agar tidak lebih ringan darimu
agar tidak lebih berat darimu
Agar tidak lebih dahulu darimu
agar tidak ada yang lain selain kamu
Bukankah cinta itu berbagi?
Mungkin saja, tapi apakah rela kamu berbagi cinta?
coba engkau bertanya, mengapa telpon belum jua kau tutup diujung sana, sementara suaramu mengecil ditimpa ngantuk. kau bilang kamu saja, kamu saja.
Apakah kita berebut agar tidak lebih cepat menutupnya. Atau kita memang masih banyak pulsa?
Ah, entahlah.