Sejak awal, santri Sukorejo selalu identik dengan dua hal: Mengaji dan Mengabdi. Mengaji di pesantren tidak hanya soal kitab, tetapi juga latihan hidup---tentang kesabaran, kebersamaan, Giat, Jujur dan keikhlasan. Sementara mengabdi, bagi santri, adalah jalan panjang untuk memberi manfaat, baik di pesantren, masyarakat, maupun bangsa.
Tema Harlah IKSASSke-37 tahun ini, "Beradab dan Berperadaban," bukan sekadar rangkaian kata indah. Ia adalah pengingat bahwa pengabdian sejati tidak boleh berhenti oleh ruang dan waktu. Santri bisa berkiprah di mana saja, di dunia pendidikan, sosial, budaya, bahkan teknologi, selama membawa nilai adab (ahlak al Karimah) yang menjadi ciri khasnya.
Adab adalah fondasi. Santri/Alumni diajarkan untuk menundukkan hati sebelum menundukkan ilmu. Itulah yang membuat perjuangan santri tidak pernah kehilangan arah. Dengan adab, perjuangan melahirkan kebaikan; dengan adab, pengabdian berubah menjadi cahaya peradaban.
Kini, di usia ke-37, IKSASS Â diharapkan menjadi ruang perjumpaan, jejaring silaturahmi, sekaligus rumah bagi santri dan alumni Pondok Pesantren Salafiyah Syaf'iyah Sukorejo yang ingin terus berkontribusi.
Dalam Rangkaian acara puncak Harlah IKSASS yang diadakan oleh IKSASS Rayon Lombok Barat, NTB, di Padepokan Thorikul Hikam Gontoran, Ketua IKSASS Rayon Lombok Barat Ust Naswan Hady, A. md mengajak kepada semua Alumni  untuk kembali meneguhkan semangat  "berjuang  bersama, mengabdi tanpa batas, menjaga adab, dan menyalakan peradaban. Karena sejatinya, santri/alumni bukan hanya penjaga tradisi, tetapi juga penulis masa depan. "
Selamat Harlah ke-37 IKSASS
Semoga semangat perjuangan dan pengabdian ini terus hidup, tanpa batas, beradab, dan berperadaban.
Wallahhu a'lam.