Kala rumah tempatmu dilahirkan terkenang
Apa yang membuatmu selalu ingin pulang
Pulang ke tanah kelahiran
Bau tanah yang khas sudah kuciumi dari kanak
Udaranya memenuhi pori kulit menembus sampai kalbu
Air yang ku minum mengalir bersama merahnya darah
Negeriku berbeda rasa dengan negeri manapun
Walau hujan emas dinegeri orang
Tetap lebih baik hujan batu dinegeri sendiri
Begitu cintakah kamu pada negerimu
Iya, aku berhutang jiwa raga
Nafasku berawal dari sini
Dan berharap matipun di tanah ini
Sungai Penuh, 14 November 2019
@fatmisunarya