Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Strategi Belt and Road Initiative (BRI) sebagai Alat Investasi China kepada Asia Tenggara

6 Mei 2021   03:52 Diperbarui: 6 Mei 2021   03:54 1632 2
Pada Juni 2020, China muncul sebagai negara besar pertama mengumumkan kembalinya pertumbuhan ekonomi sejak wabah pandemi Covid-19. Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) meningkat di kuartal kedua dan mencatat pertumbuhan PDB sebesar 4,9% pada kuartal ketiga 2020. Bahkan, International Monetary Fund (IMF) melaporkan ekonomi China tumbuh 1,9% pada tahun 2020, disamping China masih berusaha melakukan pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 (CRS, 2021). Salah satu instrumen kebijakan luar negeri China yaitu Belt and Road Initiative (BRI) akan terus berlanjut, yang mana strategi ini digagas oleh Xi Jinping sebagai kebangkitan China dalam dunia internasional. Untuk menjawab permasalahan dalam tulisan ini penulis menggunakan perspektif neorealisme. Neorealisme sebagai salah satu teori hubungan internasional dimana Kenneth Waltz dan Mearsheimer merupakan dua pemikir neorealis terkemuka.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun