Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Dualisme Pluralisme Indonesia

11 Februari 2017   15:42 Diperbarui: 11 Februari 2017   16:18 1049 0
89 tahun yang lalu para pemuda dari berbagai penjuru Nusantara menyatukan konsep-konsep dan idiologi mereka untuk membentuk sebuah negara baru. 72 tahun yang lalu Mochammad Hatta berhasil menyatukan perbedaan pandangan dan sikap keberatan dari tokoh-tokoh di Indonesia Timur terkait isi dari Pancasila. 2017, masyarakat Indonesia masih berkutat pada isu suku, aliran, ras, dan agama (SARA). Perbedaan SARA yang harusnya menjadi kekuatan bangsa dipakai oleh oknum-oknum sebagai alat pemecah persatuan. Penghargaan pada pluralisme di satu sisi menjadi hal yang tabu bagi segelintir masyarakat. Semboyan bangsa Indonesia yang diemban sejak era Majapahit seakan-akan hanyalah sebuah tulisan belaka. Persatuan akan keberagaman yang dahulu dipuja-puja dan dibanggakan menjadi senjata ‘makan tuan’ sering perkembangannya. Sistem dan budaya politik di Indonesia lah yang menjadi bulan-bulanan karena sikap keluwesannya membuat rakyat bertindak tanpa kontrol

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun