Menanggapi itu, TNI menegaskan akan memberi sanksi tegas kepada anggotanya apabila terbukti melakukan aksi rasisme pada Mahasiswa Papua di Surabaya.
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Kepala Staf Kodam V/Brawijaya, Brigadir Jenderal Bambang Ismawan.
Penyelidikan terkait dugaan aksi rasialis oleh anggota TNI itu masih terus dilakukan. Bambang menegaskan tak ada sedikit pun maksud untuk menutup-nutupi kasus ini.
Sembari menunggu hasil penyelidikan tersebut, masyarakat sebaiknya bisa bersabar. Tak perlu terburu-buru mengambil kesimpulan daripada nanti mendapatkan hasil yang tidak akurat.
Sejauh ini, semua pemeriksaan dilakukan secara transparan dan hasilnya akan disampaikan kepada masyarakat.
Kita perlu mendukung proses penyelidikan ini. Bagaimanapun, tindakan rasisme tidak patut dilakukan oleh siapapun termasuk oleh aparat keamanan.
Semoga situasi di Papua segera kondusif, dan persatuan bangsa Indonesia tidak rusak. Mari sama-sama kita jaga bersama.