Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan Pilihan

Kontradiksi antara Aksi Perundungan di Indonesia dan Aksi Heroik Bocah 5 Tahun di Amerika Serikat

14 Februari 2020   16:33 Diperbarui: 14 Februari 2020   16:46 177 8
Kasus perundungan,  "Bullying" (masih) menjadi persoalan yang mengitari dunia pendidikan di tanah air.

Pada beberapa pekan terakhir, kita disuguhkan berita tentang kasus perundungan yang terjadi di ranah sekolah. Kasus perundungan itu beraneka macam.

Ada dalam rupa bullying fisik (pemukulan), bullying verbal (olok-olokan, ejekan) dan bullying mental (mengucilkan) (Kompas.com 08/02/2020)

Mirisnya, kasus perundungan juga direkam dengan kamera dan kemudian disebarluaskan. Seketika itu pula, kasus perundungan itu menjadi konsumsi publik.

Saya sendiri merasa sedih dan kecewa membaca kasus perundungan yang masih terjadi di dunia pendidikan di tanah air.

Kesedihan itu terlahir karena menimbang keberadaan pendidikan yang masih tidak mempengaruhi pikiran dan perasaan peserta didik. Apalagi saat melihat para pelaku perundungan yang secara mau dan sadar melakukan hal itu dan kemudian merekam perbuatan bejat mereka itu lewat smartphone.

Kekecawaan juga terlahir karena sekolah sebagai lanskap pendidikan tidak bergerak cepat menanggapi persoalan yang terjadi.

Selain itu, sekolah terlihat nampak "lemah" untuk mengantisipasi persoalan perundungan. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun