Maafkan, bila saya sengaja menulis judul artikel yang bombastis. Bukan bermaksud mendramatisir sebuah peristiwa, tapi saya sungguh merasa prihatin. Bagaimana tidak? Jenderal Sudirman adalah seorang panglima besar sekaligus sebagai pahlawan yang kita banggakan sebagai seorang prajurit pembela bangsa dan negara yang tak kenal menyerah. Semua orang tentu mengenal Jenderal Sudirman yang namanya selalu digunakan sebagai nama jalan protokol di setiap kota di Indonesia. Tak hanya itu, nama Jenderal Sudirman juga dikenal seantero jagad sebagai simbol perjuangan yang pantang menyerah dari bangsa Indonesia. Tapi ketika saya membaca berita tentang robohnya patung Jenderal Sudirman yang kita bangga-banggakan itu, rasanya saya ingin marah. Tapi saya mau marah kepada siapa? Pihak mana yang seharusnya bertanggung jawab? Mengapa itu bisa terjadi? Apakah kesalahan konstruksi, atau memang sudah lekang dimakan waktu? Apakah tidak bisa diantisipasi sebelumnya, sehingga tidak perlu menunggu patung tersebut roboh?
KEMBALI KE ARTIKEL