Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Macan - Imlek, Kasih sayang,dan Emosi

11 Februari 2010   10:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:58 324 0
[caption id="attachment_72368" align="alignleft" width="264" caption="control your emotion ( From google )"][/caption]

Tulisan ini terinspirasi saat mendengar talk show tadi pagi di Radio Smart FM Jakarta. Narasumber Talk show-nya dibawakan oleh Pak Anthony Dio Marthin, seorang pakar kecerdasan Emotional.

Sehubungan moment Imlek dan Valentine’s day yang tinggal beberapa hari lagi, maka narasumber mengambil thema yang sesuai dengan kedua moment tersebut.

Imlek bertajuk tahun macan sesuai dengan tarikh China, sedangkan Valentine’s day bertajuk kasih sayang. Emosi adalah karakter khas macan ( baca: terdapat juga dalam diri manusia ) yang perlu dikendalikan.

Sungguh jeli Pak Anthony memilih thema ini, karena ternyata beliau dapat menarik benang merah dari moment-moment tersebut . Dalam hati saya muncul pertanyaan, “Apa hubungannya macan dengan kasih sayang?”

Illustrasi seekor Rubah dan Macan

Sebuah illustrasi tentang seekor rubah yang karena kakinya mengalami gangguan, memaksa sang rubah harus tergeletak di sebuah gua. Jangankan untuk mencari makan ke luar sana, bergerak barang sedikit saja ia tak mampu.

Namun suatu fenomena yang mengagumkan, sang rubah dapat bertahan dalam jangka waktu panjang di dalam gua tersebut. Sehingga seorang petani heran mengamati kejadian itu. Dalam hatinya sang petani bertanya, “Mengapa rubah ini dapat bertahan hidup, bukankah saban hari ia hanya tergeletak di gua itu?”, “Bagaimana ia memperoleh Makanannya?”

(melihat sang rubah yang tak perlu bekerja namun dapat menyambung hidupnya, emosi si petani mulai terpancing, “mengaparubah dipelihara Tuhan kendati tak perlu bekerja?”, berbeda dengan dirinya yang harus membanting tulang agar dapat menyambung hidup )

Singkat cerita, dugaan petani ternyata meleset, ternyata setiap sore, seekor macan membawakan makanan berupa daging untuk diberikan pada sang rubah. Itulah jawaban yang diperoleh sang petani terhadap pertanyaannya sendiri.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun