Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Mudik Lewat Jalur Alternatif

27 Oktober 2013   19:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:58 1862 3
Mudik adalah sebuah ritual perjalanan setahun sekali yang berlangsung menjelang Hari Raya Idul Fitri. Saat mudik hampir semua pemilik kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, tumpah ruah memenuhi jalanan terutama di Pulau Jawa sehingga menimbulkan kemacetan luar biasa di jalur-jalur utama seperti Pantura dan Pantai Selatan. Jarak tempuh per kilometer bisa mencapai satu jam lebih, sehingga bagi para pemudik dari Jakarta ke Jawa Tengah yang biasanya menempuh perjalanan 6 - 10 jam pada waktu normal bisa menghabiskan waktu hingga 30 jam! Untuk menghindari kemacetan luar biasa tersebut, pemudik termasuk penulis memilih jalur alternatif agar waktu tempuh lebih cepat walaupun secara jarak tempuh relatif lebih jauh. Mudik 2013 lalu penulis mencoba melintasi jalan alternatif mulai dari jalur Pantura nontol Bekasi (Kalimalang) - Cikarang - Cikopo, kemudian dilanjutkan ke Purwakarta terus ke arah Wanayasa menuju Jalancagak. Setelah lewat pasar Jalancagak perjalanan dilanjutkan menuju Sumedang lewat Tanjungsiang, kemudian setelah beristirahat sejenak beli oleh-oleh Tahu Sumedang, perjalanan diteruskan melalui Wado - Bantarujeg - Maja hingga ke Kuningan. Dari Kuningan, setelah istirahat sejenak di rumah makan Klapa Manis, perjalanan dilanjutkan hingga pintu tol Palikanci - Pejagan. Keluar Pejagan agak tersendat sedikit dan arus kendaraan dilempar menuju Ketanggungan. Dari Ketanggungan perjalanan dilanjutkan menuju Slawi melalui Jatinegara. Setelah tiba di Slawi waktu menjelang Maghrib, kami beristirahat sejenak di sebuah rumah makan sate tegal di Jalan Raya II arah ke Tegal. Selesai istirahat, perjalanan lanjut menuju Kota Pekalongan yang merupakan tujuan akhir penulis mudik. Waktu tempuh sekitar 14 jam perjalanan dari pukul tujuh pagi hingga sembilan malam termasuk istirahat dan sholat sekitar hampir 3 jam totalnya. Sementara saudara yang lewat Pantura menempuh waktu hampir 20 jam lebih dalam hari yang sama dengan kondisi melelahkan akibat penat di jalan raya. Berbeda dengan jalur Pantura yang relatif mulus kondisinya dan lebar, walaupun di beberapa tempat masih dalam perbaikan, jalur alternatif kondisi jalannya sempit, hanya pas dilalui kendaraan roda empat yang berpapasan. Di samping itu di beberapa titik kondisinya masih rusak ringan akibat kurangnya perawatan sehingga agak sedikit menghambat perjalanan walau masih dapat ditempuh dengan kecepatan 60 - 80 Kpj. Namun kesulitan tersebut terobati dengan pemandangan sepanjang perjalanan yang jauh lebih indah karena melintasi perbukitan dan masih banyak terdapat sawah serta pepohonan rindang sehingga kita bisa melepas lelah sejenak sebelum melanjutkan perjalanan. Kondisi jalan juga relatif sepi walaupun volumenya agak sedikit meningkat selama seminggu waktu lebaran sehingga perjalanan relatif lancar tanpa kemacetan berarti. Selain itu juga terdapat beberapa obyek wisata seperti Situ Wanayasa, Waduk Darma, atau hutan lindung Tanjungsiang, di mana kita bisa beristirahat sejenak melepas lelah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun