Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Mayday Pendidikan (Darurat Pendidikan)

3 Mei 2024   08:05 Diperbarui: 3 Mei 2024   08:15 186 4
Mayday Pendidikan

Bila pilot pesawat terbang sudah mengucapkan kata kata mayday sebanyak 3 kali, suatu tanda bahwa pesawat dalam keadaan darurat maka pilot memohon bantuan. Tolong lah aku maksudnya.

Asal usul kata mayday itu berasal dari bahasa Prancis, ma'der yang artinya 'tolong aku'. Pengunaan mayday untuk sandi bahaya di dunia penerbangan ditetapkan pada International Radiotelegraph Convention of Washington, AS pada tahun 1927.

Sedangkan pendidikan adalah Pendidikan atau edukasi adalah usaha dasar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak, ilmu hidup, pengetahuan umum serta keterampilan yang diperlukan dirinya untuk masyarakat berlandaskan Undang-Undang.

Dua hari ini, tanggal 1 dan 2 Mei diramaikan dengan dua kosa kata yaitu May Day hari buruh dan Hari Pendidikan Nasional.

Banyak penulisan May Day yang salah ketik, seharusnya May Day menjadi tertulis mayday. May Day hari buruh, mayday darurat minta tolong.

Judul tulisan ayah didi mayday Pendidikan artinya pendidikan dalam keadaan darurat minta tolong maka perlu bantuan.

Kenapa pendidikan di Indonesia perlu bantuan?

 Survei Political Economic Risk Consultant (PERC), hasil penelitian nya melaporkan bahwa  Indonesia menempati diurutan buncit dari 12 negara Asia. Survey ini membuktikan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia menempati urutan ke-12 dari 12 negara di Asia.

Ada beberapa masalah pendidikan di Indonesia, diantaranya :

1. Akses Terbatas ke Pendidikan.
2. Kualitas Guru dan Tenaga Pendidik.
3. Ketimpangan Pendidikan.
4. Kualitas Fasilitas dan Infrastruktur.
5. Kesenjangan Digital.
6. Kualitas Ujian dan Evaluasi.
7. Kurikulum yang kurang Relevan.

Salah satu persoalan pendidikan di Indonesia adalah angka partisipasi sekolah


Negara kita, tidak hanya masalah kualitas pendidikan saja yang masih menjadi persoalan, tetapi  persoalan mendasar terkait dengan akses dan partisipasi dalam pendidikan.

Sebagai bekal untuk meningkatkan peluang memperoleh kehidupan yang lebih baik, maka setiap anak sejak usia dini termasuk penyandang disabilitas, perlu mendapatkan akses ke pendidikan yang bermutu.

Akses dan partisipasi dalam pendidikan disebut Angka Partisipasi Sekolah (APS).

Adapun menurut definisi BPS, APS merupakan rasio penduduk kelompok usia sekolah tertentu yang sedang bersekolah (tanpa memandang jenjang pendidikan yang ditempuh) terhadap penduduk kelompok usia yang berkesesuaian.

Makin tinggi APS, artinya penduduk di usia tersebut yang bersekolah makin banyak, dan begitu pula sebaliknya

Capaian kinerja pendidikan dilihat dari hasil raport pendidikan tahun 2023 dalam hal akses dan partisipasi dalam pendidikan belum sesuai harapan.

Data menunjukkan  pada jenjang usia 5- 6 tahun (PAUD ),skor tahun ini 69,46.dengan kriteria nilai kurang. Maknanya hanya kira kira 69 anak usia dini dari 100 anak yang ada di bangku sekolah PAUD.

Jenjang usia 7-15 tahun (SD SMP), skor tahun ini 98.08 dengan kriteria nilai baik. Artinya kira kira 98 anak dari 100 anak usia SD SMP ada di bangku sekolah.

Sedangkan usia 16-18 tahun  ( SMA SMK), skor tahun ini 73,15 dengan kriteria kurang.

Bagaimana dengan angka partisipasi sekolah pada usia 19 - 23 tahun  ( Perguruan Tinggi) skor tahun ini 28,96 %. Artinya dari 100 anak usia 19-23 yang ada di perguruan tinggi kira kira hanya 28 orang.

Pendidikan bila dilihat dari angka partisipasi sekolah saja dari setiap jenjang pendidikan tidak ada yang mencapai angka 100 persen, bisa dikatakan masih jauh dari target pemerintah Indonesia.

Kenapa angka partisipasi sekolah belum sesuai target?

Masih banyak anak di Indonesia yang menghadapi kesulitan dalam mengakses pendidikan, terutama di daerah terpencil, pedalaman, atau komunitas miskin.
Jarak yang jauh antara tempat tinggal dengan sekolah, kurangnya sarana transportasi, dan minimnya infrastruktur pendidikan.

Semua itu  menjadi hambatan bagi akses pendidikan yang merata.

Bagaimana cara untuk meningkatkan angka partisipasi sekolah?

Banyak cara yang dilakukan untuk meningkatkan angka partisipasi sekolah baik oleh pemerintah, masyarakat dan keluarga, diantaranya memberikan motivasi atas penting nya pendidikan melalui sekolah, memperbaiki infrastruktur pendidikan termasuk prasarana pendidikan, mempermudah akses termasuk pendidikan berbiaya rendah dan lain sebagainya.

Satu persoalan pendidikan yaitu Angka Partisipasi Sekolah saja sudah perlu bantuan karena darurat. Bagaimana dengan persoalan pendidikan yang lainnya?

Darurat Pendidikan, mayday, mayday.mayday

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun