Mohon tunggu...
KOMENTAR
Worklife Pilihan

Lakukan Tiga Hal Ini untuk Tingkatkan Literasi Kesehatan Mental Organisasi

9 September 2022   08:18 Diperbarui: 9 September 2022   08:26 289 1
Kita semua tahu betapa pentingnya kesehatan mental yang baik bagi tenaga kerja kita, terutama setelah pandemi. Kita juga tahu harus menawarkan semua tingkat layanan kesehatan mental untuk memenuhi kebutuhan seluruh tenaga kerja. Tapi apa sebenarnya literasi kesehatan mental, dan mengapa itu begitu penting?

"Ini adalah organisasi yang memiliki pemahaman bersama tentang apa artinya merasa dan berfungsi dengan baik di dalam organisasi, atau sederhananya, itu adalah budaya perusahaan yang memprioritaskan kesehatan mental," menurut Sarah Tobin, kepala pengembangan bakat di Calm, dalam webinar Membangun Literasi Kesehatan Mental di Organisasi Anda.

Komponen Inti
Ada lima komponen inti literasi kesehatan mental:

  • Memahami pentingnya kesehatan jiwa. Itu berarti mengetahui mengapa para pemimpin harus mengetahui alasannya.
  • Mengenali perilaku awal dan pemicunya. Contohnya adalah memiliki pemeriksaan dan keseimbangan di seluruh tim dan di seluruh organisasi, di mana dapat mengidentifikasi kantong atau tren, seperti penggunaan waktu luang yang kurang dimanfaatkan.
  • Mengurangi stigma. Ini berpusat di sekitar mendorong para pemimpin untuk berbagi cerita tentang bagaimana mereka mengelola kesehatan mental mereka di masa lalu. Tujuannya adalah untuk menormalkan penggunaan tunjangan seperti program bantuan karyawan, tindakan pencegahan atau alat yang Anda miliki untuk kesejahteraan, seperti bermeditasi sebelum memulai rapat.
  • Mengetahui bagaimana, kapan dan di mana mendapatkan bantuan. Penting untuk memperjelas, berulang kali, di mana karyawan dapat menemukan sumber daya yang ditawarkan dan menormalkan penggunaannya.
  • Memastikan manajer dan karyawan tahu bagaimana saling mendukung saat menghadapi tantangan. Bagaimana akan membekali manajer untuk menangani anggota tim yang mungkin mengalami kelelahan? Manajer tidak perlu menjadi terapis atau konselor untuk melakukan ini. Mereka hanya perlu tahu ke mana harus mengarahkan tim mereka jika mereka membutuhkan dukungan itu.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun