Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Saat Lala Berjumpa Ranjau

7 Februari 2012   06:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:58 738 3
Awalnya dalam rangka mereparasi  tas, tau dong perempuan dan tas adalah hal yang tak terpisahkan. Maka jadilah saya  seperti perempuan-perempuan lain menjadi kolektor tas, untuk memaintain agar hobby ini tidak merusak isi dompet....saya cukup berpuas diri dengan tas-tas berharga miring. Masalahnya tas berharga miring sering kali berarti kualitas juga miring dan secara modelpun terkadang saya masih menyimpan ketidakpuasan  tersendiri. Ide untuk mereparasi dan merombak model tas tidak bisa segera terwujudkan sebab toko-toko yang sudah memiliki nama semacam Laba-Laba dan Stop n Go itu membandrol biaya service yang cukup tinggi sampai akhirnya seorang teman memperkenalkan pada layanan serupa di kaki lima. Naluri mereparasi koleksi taspun jadi tersalurkan, beberapa tas yang sekedar berharga Rp.50 ribu hingga Rp. 100 ribu dengan sedikit perubahan ala kaki lima itu menjadi tas keren yang dikagumi teman maupun klien. Saya dan teman-teman jadi pelanggan si kaki lima yang makin improving itu - dia mulai membuat brand dan tanda terima....Lala...beda tipis dari Laba-Laba ya. Uda yang menggawangi Lala ini selalu sholat on time dan meninggalkan outletnya begitu adzan berkumandang. Waktu saya datang dan harus menantinya yang sedang sholat, saya cermati sebuah angkringan yang penuh pengunjung...Ranjau...begitu menunya membuat penasaran.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun