Melihat kasus penularan covid 19 yang menjadi masalah di seluruh dunia membuat kita diharuskan merubah tatanan perkuliahan yang awalnya tatap muka menjadi pola pembelajaran jarak jauh. Unisa Yogyakarta merupakan salah satu Universitas yang notabenenya adalah kampus kesehatan yang berwawasan islami, alhasil hampir 80% mahasiswanya adalah berfokus pada kesehatan. Pemahaman skill dalam menangani pasien tentunya harus dimatangkan oleh setiap mahasiswa. Salah satu program studi di Unisa  Yogyakarta yang menerapkan pola pembelajaran daring yang memerlukan skill khusus adalah prodi D4 Keperawatan Anestesiologi. Salah satu cara mematangkan pemahaman mahasiswa terkait skill dalam menangani pasien yaitu, dosen memberi tugas membuat video tutorial terkait penanganan pasien. Video tersebut juga memberi gambaran mahasiswa prodi D4 Keperawatan Anestesiologi pada saat menangani pasien secara langsung. Salah satu video pembelajaran yang diaplikasikan secara online adalah cara kita berkomunikasi kepada pasien, dalam video tersebut.
     Pengalaman saya pada saat kuliah daring diberi tugas dari dosen berupa pembuatan video 1 sampai 3 video dalam seminggu tentunya dengan Mata kuliah yang berbeda. Mata kuliah yang paling sering untuk menuntut membuat vidio adalah KomKep (Komunikasi Dalam Keperawatan). Dalam video tersebut berdurasi sekitar 7 - 12 menit berisi tahap - tahap yang benar dalam melakukan komunikasi menyampaikan berita buruk kepada pasien atau keluarga. Tujuan dari tugas tersebut bagi dosen dapat melihat skill yang kita miliki dalam berkomunikasi kepada pasien. Selain itu tujuan  dari pembuatan video tersebut bagi mahasiswa dapat memberi  gambaran pada saat terjun di lapangan. Pengumpulan tugas video tersebut memanfaatkan media sosial salah satunya Youtube setelah di upload, maka link video tersebut disalin dan dikumpulkan melalui penanggung jawab kelas melalui media sosial Whatsapp. Penggunaan media sosial berpengaruh dalam proses perkuliahan daring, dengan media sosial tersebut pengiriman tugas lebih mudah dan praktis.
Tetapi saya sangat berharap bahwa di semester 2 besok bisa secara offline ( Tatap Muka ).
Hingga saat ini, Covid-19 masih menghantui kita semua. Bahkan, saat ini Covid-19 mulai bermutasi menjadi varian yang lebih kuat yaitu Omicron. Namun, kita tidak perlu cemas dan takut karena kita semua pernah berada di keadaan yang sebelumnya. Jadikanlah keadaan yang sebelumnya sebagai pembelajaran dan evaluasi bagi kita semua untuk masa yang akan datang. Jika imun tubuh kita kuat dan pikiran kita tetap positif, maka InsyaAllah semuanya akan berjalan dengan baik-baik saja dan selalu berserah diri kepada Tuhan yang telah menciptakan kita semua dengan sempurna dan segala pemecahan masalah ada pada-Nya. Kita hanya perlu berusaha semampu kita, bagaimana hasilnya hanya Tuhan yang tahu.