Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Gapai Harapan di Metropolitan

18 Januari 2023   06:47 Diperbarui: 18 Januari 2023   06:57 172 19
Dia bekerja
Begitu larut,
menguap
Dan mengantuk.

Lampu kantor
Berpendar,
Sang rembulan
Kan beredar.

Matikan
Lampu kantor,
Digerbang satpam
Kunci pun di setor.

Malam sepi
Ia menunggu,
Di halte kumuh
Tak berlampu.

Berhenti bus
Yang dinanti,
Begitu sesak
Paksa berdiri.

Ia pegang tiang,
Mata memejam.
Tubuh rasa letih,
Terhimpit ringkih.

Bus berjalan
Terseok pelan,
Padat muatan
Kelebihan beban.

Hari jelang
Larut malam,
Bus berhenti
Tiba di tujuan.

Dengan rasa letih,
Lanjut berjalan.
Menyusuri gang
Rumah kontrakan.

Pintu berderit,
Agar tak terusik.
Lewati kamar
Nuju meja makan.

Ambil sendok
Piring berbunyi,
Buka bungkusan
Makan perlahan.

Petakan sempit
Tidur berhimpit,
Kipas berbunyi
Pengap berlari.

Mencari sela
Badan direbah,
Kasur beralas tikar
Tidur paksa mengular.

Inilah hidup
kaum urban,
Tinggal
di metropolitan.
Coba cari
penghidupan,
Berharap
peruntungan.

Menggapai
harapan,
Merubah
kehidupan.
Kini tak lagi
bermimpi,
Esok harus
kerja lagi.


Bekasi,  12/1/23

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun