Ku kira aku yang paling rindu, rindu yang tak pernah usai di penantian. Tatkala sepi yang ditemani pekat malam, terlintas  sedikit bayang mu dalam ingatan itu. Aku terduduk diam di kursi plastik dengan sebatang rokok yang ingin sekali untuk dibunuh. Ya, malam itu aku belajar membunuh, membunuh rindu, kau perempuan ku.
KEMBALI KE ARTIKEL